Segitiga Exposure Fotografi

4 min read

segitiga exposure fotografi

Originally posted on April 12, 2021 @ 3:12 pm

Segitiga Exposure adalah istilah kerap digunakan dalam dunia fotografi, istilah ini digunakan untuk tiga elemen dasar dalam exposure yakni aperture, shutter speed, dan ISO. Elemen-elemen ini saling berkaitan satu sama lain dalam memengaruhi cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Perubahan yang terjadi pada salah satu elemen exposure akan berdampak pada hasil foto. Hal tersebut berarti kamu harus melibatkan semua elemen exposure yang ada. Nah, berikut ini adalah penjelasan mengenai segitiga exposure, simak dengan baik.

Penjelasan Segitiga Exposure

Cara menyeimbangkan segitiga exposure dengan cara membuat semua elemen exposure dalam komposisi yang pas, sehingga kamu mendapatkan foto yang sempurna. Maka dari itu, untuk mendapatkan exposure yang sempurna, kamu harus banyak-banyak latihan.

Elemen-elemen dalam segitiga exposure ini saling memiliki perannya masing-masing, contohnya saja seperti Aperture memengerahi ruang tajam (seberapa banyak area dalam gambar yang terlihat tajam.

Shutter Speed yang lebih lambat akan membuat foto kabur (karena objek yang bergerak ataupun kurang menyangga kamera dengan baik), Shutter Speed lambat cocok untuk memotret air sungai yyang deras supaya kamu mendapatkan efek yang bagus dari air tersebut.

Sedangkan jika Shutter Speed lebih cepat, maka kamu akan mendapatkan foto freeze, shutter speed tinggi sangat cocok untuk memotret objek yang bergerak cepatm contohnya seperti gelas yang pecah.

Sedangkan ISO memungkinkan kamu untuk menggunakan kombinasi yang optimal dari shutter speed dan aperture. Untuk memotret pada kondisi gelap, kamu disarankan untuk menggunakan ISO yang tinggi, tapi gambar yang dihasilkan memiliki banyak noise, begitu juga sebaliknya.

1. Apa Itu Aperture?

Memahami Segitiga Exposure (Aperture)
https://fstoppers.com/education/

Bukaan lensa atau yang biasa disebut dengan aperture adalah ukuran seberapa besar lensa akan terbuka, diafragma lensa diukur dengan f-number. Semakin kecil angka f-stop, maka semakin besar bukaan lensa, jadi jangan sampai kamu salah persepsi.

Semakin kecil Aperture maka semakin banyak cahaya yang masuk ke lensa kamera. Bagaimana? Paham? Jika belum paham, analogikan saja seperti jendela, semakin lebar jendela dibuka, maka semakin banyak juga cahaya yang masuk.

Pengaruh Aperture Kepada Gambar yang Dihasilkan

Besar kecilnya bukaan lensa tentu saja akan berpengaruh kepada hasil gambar yang dihasilkan. Semakin besar bukaan lensa, maka akan memengaruhi 2 hal berikut ini:

  1. Foto yang dihasilkan semakin terang, hal tersebut dikarenakan semakin banyak cahaya yang masuk.
  2. Depth of field (ruang tajam) semakin mengecil sehingga background foto yang dihasilkan akan bokeh/blur, begitu juga sebaliknya.

Untuk mendapatkan foto bokeh, umumnya fotografer akan menggunakan aperture terbesar (f-number terkecil) yang dimiliki lensa kamera, misalhnya saja seperti f/1.2. Sedangkan untuk mendapatkan ruang tajam yang lebih luas, maka fotografer akan menggunakan bukaan terkecil lensa (f-number terbesar), misal seperti f/22.

2. Apa Itu Shutter Speed?

Shutter Speed adalah kecepatan buka tutup jendela sensor (seberapa lama sensor akan menerima cahaya). Shutter Speed diukur dalam satuan detik (second), semakin cepat shutter speed semakin kecil pula lensa akan menerima cahaya, begitu juga sebaliknya.

Pada kamera DSLR, shutter speed dilakukan secara mekanis dengan cara membuka tutup cermin serta jendela shutter yang ada di depan sensor. Sedangkan pada kamera mirrorless, shutter speed dilakukan secara elektrik sehingga bisa menghasilkan shutter speed yang didapat sangat tinggi, hingga mencapai 16.000/s.

Pengaruh Shutter Speed Kepada Gambar yang Dihasilkan

Berikut ini adalah contoh gambar yang menggunakan shutter speed lambat, sekitar 6 detik sehingga gerakan air menjadi lembut.

Memahami Segitiga Exposure (Shutter Speed)
https://fstoppers.com/education/

Sementara foto dibawah ini menggunakan shutter speed yang sangat cepat, sehingga membuat air dan buah terkesan freeze/membeku.

Memahami ISO Aperture (Shutter Speed)
https://digital-photography-school.com/

3. Apa Itu ISO?

ISO adalah ukuran tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya, semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor kamera terhadap cahaya. Supaya kamu lebih paham mengenai ISO, bayangkan saja seperti semut pekerja.

Sebuah ISO adalah sebuah semut pekerja, jika kamera diatur ke ISO 100, maka kamu memiliki 100 semut pekerja. Tugas setiap semut pekerja adalah memungut cahaya yang masuk ke lensa kamera.

Memahami Segitiga Exposure (ISO)
http://www.hardwarezone.com.sg/review-revolutionary-compact-canon-powershot-s90/performance-5a

Jika kamu menggunakan 2 buah lensa yang masing-masing lensa diatur pada aperture f/1.4 serta pengaturan ISO kamera pertama menggunakan ISO 400 dan kamera kedua ISO 200. Maka kamera siapa yang paling cepat menghasilkan gambar? Tentu saja kamera yang menggunakan ISO 400.

Ada beberapa alasan kenapa kamu harus menaikkan ISO, berikut ini adalah beberapa kondisinya, seperti:

  1. Minim Cahaya.
  2. Mengatur Shutter Speed pada kecepatan paling wajar.
  3. Menggunakan Aperture dengan bukaan terbesar.

Apa Pengaruh Menaikkan Nilai ISO?

Fotografer akan menaikkan ISO saat memotret dalam kondisi kurang cahaya, hal tersebut bertujuan supaya mendapatkan Shutter Speed yang wajar, sehingga bisa meminimalisir hasil foto yang shake/blur.

Tapi jika menaikkan ISO, kualitas gambar yang dihasilkan akan berkurang serta muncul noise. Tapi dengan terus berkembangnya teknologi, kamera-kamera high-end saat ini sudah memiliki kemampuan me-render gambar dengan ISO tinggi tapi tetap terlihat baik.

Selain itu kamu juga bisa menggunakan software untuk menghilangkan noise, misalnya saja seperti Adobe Photoshop untuk mengurangi noise. Tapi meskipun seperti itu, kamu sangat disarankan untuk menggunakan ISO yang rendah, kecuali jika kamu ingin mendapatkan foto noise dengan alasan seni.

Baca Juga: Teknik Dasar Siluet

Memahami Segitiga Exposure

Exposure membiarkan cahaya untuk sampai ke sensor kamera yang berfungsi untuk merekam foto dan diukur dengan sebutan stop. DImana setiap stop ini merepresentasikan dua kali atau setengah tingkat dari exposure yang ada disebelahnya.

Jika exposure dinaikan satu stop, sensor kamera akan menerima dua tingkat exposure, sedangkan menurunkan exposure satu stop, maka tingkat exposure akan menjadi setengahnya.

Elemen-elemen yang mengatur exposure yaitu aperture, shutter speed, dan ISO, masing-masing elemen tersebut diukur dalam stop. Contohnya saja seperti shutter speed 1/50 detik satu stop lebih lambat dari pada 1/100 detik, hal tersebut berarti sensor terkspos dua kali lebih lama.

ISO juga diturunkan, dengan isu 800 satu stop lebih sensitif dibandingkan dengan ISO 400, tapi satu kurang sensitif daripada iso 1600. Hubungan antara rentang aperture yang tersedia pada lensa juga serupa, tapi rangkaian angkanya lebih rumit. Contohnya saja seperti f/5.6 satu stop lebih kecil dibandingkan f/4 tapi satu stop lebih besar dibandingkan f/8.

Supaya kamu lebih paham mengenai segitiga exposure, analogikan saja seperti jendela. Bayangkan saja kamera seperti jendela yang bisa terbuka dan tertutup, Aperture adalah ukuran jendela, jika ukurannya besar maka cahaya lebih banyak masuk. Shutter Speed seperti berapa lama jendela akan terbuka, semakin lama terbuka maka cahaya yang masuk semakin banyak.

Nah, sekarang bayangkan jika kamu berdiri di depan jendela dan menggunakan kacamata hitam, maka mata anda akan menjadi tidak peka terhadap cahaya yang masuk, nah itulah ISO.

Tips & Trik Segitiga Exposure Supaya Kreatif

Kamera pada zaman saat ini sudah dibekali dengan pengaturan dalam menghitung exposure secara otomatis, kamu bisa menggunakan mode ini dengan cara mengubah Mode Manual ke Mode Auto.

Kamera bisa mengatur segitiga exposure secara normal, tapi pola pikir yang digunakan kamera adalah pola pikir matematis. Sayangnya pola pikir yang digunakan kamera berbeda dengan pola pikir manusia yang mengandalkan feel dan jiwa seni.

Contohnya saja seperti saat mengambil foto dalam keadaan kurang cahaya, maka secara otomatis kamera akan menyalakan lampu flash. Berbeda dengan fotografer, biasanya para fotografer akan melakukan beberapa pengaturan pada kamera supaya foto terlihat lebih menarik.

Kreatif Exposure adalah perhitungan dalam mengatur 3 element dasar fotografi yaitu ISO, Aperture dan Shutter Speed.

Apa Itu ISO?

ISO pada kamera berguna untuk mengatur seberapa sensitif lensa kamera kamu terhadap cahaya yang masuk ke lensa.

Apa Itu Aperture?

Aperture adalah ukuran seberapa besar lensa akan terbuka, diafragma lensa diukur dengan f-number

Apa Itu Shutter Speed?

Shutter Speed adalah kecepatan buka tutup jendela sensor (Seberapa lama sensor akan menerima cahaya).

Nah itulah sedikit penjelasan mengenai Segitiga Exposure Fotografi. Jika kamu sudah menguasai teknik dasar tersebut, silahkan coba untuk menjadi fotografi pernikahan, supaya skill fotografi kamu semakin meningkat. Jika kamu masih belum paham, silahkan tulis pertanyaan kamu di kolom komentar.

Jenis-Jenis Fotografi yang Wajib Diketahui

Originally posted on April 23, 2021 @ 12:32 am Jenis-Jenis Fotografi Terbaik – Pada zaman modern saat ini, foto sangat mudah untuk dijumpai baik...
Hasif Priyambudi
3 min read

2 Replies to “Segitiga Exposure Fotografi”

Leave a Reply

Your email address will not be published.